Kamis, 05 April 2012

teori asam basa


1.   TEORI ASAM BASA

a.    Teori Arrhenius
Pada tahun 1887 Arrhenius mengajukan suatu teori yang mengatakan bahwa apabila suatu elektrolit melarut, maka sebagian dari elektrolit ini terurai menjadi patikel positif dan partikel negatif yang disebut ion. Kemudian Bedye 1923) dan Hucckel (1927) merevisi teori ini dan mengatakan bahwa elektrolit kual bukan terurai sebagian tetapi seluruhnya teruarai menjadi ion.
Sebelum Oswald dan Arrhenius menjelaskan penguraian elektrolit, maka orang telah berusaha mendefenisikan tentang asam dan basa. Rasa masam dan pengaruh terhadap zat warna tumbuh-tumbuhan merupakan sifat asam. Sedangkan sifat yang dimiliki sabun adalah sifat alkali yang berlawanan dengan sifat asam sehingga basa didefenisikan sebagai zat yang dapat bereaksi dengan asam membentuk garam. Menurut Liebig (1838) asam adalah senyawa yang mengandung hidrogen yang dapat diganti oleh logam yang selanjutnya memunculkan teori tentang dissosiasi elektrolit oleh Oswald-Arrhenius.
b.    Teori Bronsted-Lowry
 Menurut Bronsted – Lowry, asam adalah zat yang dapat memberikan proton (proton donor), sedangkan basa adalah zat yang dapat menerima proton (proton akseptor).
c.     Teori Lewis
Menurut Lewis setiap spesi yang mengandung atom yang dapat menerima pasangan elektron disebut asam dan setiap spesi yang mengandung atom yang dapat menderma pasangan elektron disebut basa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar